PENGARUH KONSENTRASI SUBSTRAT PADA REAKSI ENZIMATIK
I.Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu
memahami beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi enzimatik khususnya pengaruh
konsentrasi substrat
Mahasiswa mampu
memahami proses terjadinya reaksi enzimatik yang dinyatakan pada persamaan
Michaelis Menten dan Lineweaver-Burk
II.Dasar Teori
Faktor
utama yang mempengaruhi laju reaksi suatu enzim murni secara in vitro adalah
konsentrasi substrat. Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator
untuk reaksi-reaksi kimia di dalam sistem biologi. Reaksi-reaksi seperti
hidrolisis dan oksidasi berlangsung sangat cepat di dalam sel-sel hidup pada Ph
kira-kira netral dan pada suhu tubuh. Ini dapat terjadi akibat adanya kerja
enzim-enzim disintesis di dalam sel, tetapi setelah diekskresi diluar sel
masih mempunyai aktivitas. Enzim dipengaruhi pula oleh konsentrasi enzim. Hasil
juga dapat menghambat kecepatan reaksi enzim. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kecepatan reaksi enzim :
Pengaruh Suhu
Karena enzim adalah sutu protein, maka kenaikan suhu dapat
menyebabkan terjadinya proses denaturasi, maka bagian aktif enzim akan
terganggu dan dengan demikian konsentrasi efektif enzim menjadi berkurang dan
kecepatan reaksinya akan menurun. Kenaikan suhu sebelum terjadinya proses
denaturasi dapat menaikkan kecepatan reaksi. Namun kenaikan suhu pada saat mulai
terjadinya denaturasi akan mengurangikecepatan reaksi. Tiap enzim mempunyai
suhu optimum yang berbeda-beda.
Pengaruh PH
Seperti protein pada umumnya, struktur ion enzim tergantung pada
ph lingkungannya. Dengan demikian perubahan ph lingkungan akan berpengaruh
terhadap efektifitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim
substrat.
Pengaruh Konsentrasi Enzim
Kecepatan suatu reaksi
yang menggunakan enzim tergantung pada konsentrasi enzim tersebut. Pada suatu
konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan bertambahnya
konsentrasi enzim.
Pengaruh konsentrasi substrat
Pada konsentrasi
substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya menampung substrat sedikit. Bila konsentrasi
substart diperbesar, semakin banyak substrat yang dapat berhubungan dengan
enzim pada bagian aktif tersebut. Dengan demikian konsentrasi kompleks substrat
makin besar dan hal ini menyebabkan besarnya kecepatan reaksi.
Pengaruh Oksidasi
Pengaruh faktor-faktor
Enzim
dapat dirusak karena pengocokan, penyinaran ultraviolet, dan sinar X, sinar β
dan sinar γ.
III.Alat dan bahan
Alat : 1. Stopwatch
2. Erlenmeyer
3. tabung reaksi
4. rak tabung reaksi
Bahan : 1. Lar. Enzim
“E” ( Saliva 1ml + aquadest ad 10ml)
2. lar. Nacl 0,9%
3. lar. Amylum 1% , 1.5% , dan 2%
4. lar.dapar ph 6.5
5. lar. KI-KIO3
6. lar. HCl 0,05N
7. Aquadest
IV.Prosedur Kerja
a.
Erlenmeyer A diisi 15 ml lar.dapar ph
6.5, 3 ml lar. Amylum 1%, 6 ml lar. NaCl
0.9%, aquadest
b.
Erlenmeyer B diisi 15 ml lar.dapar ph
6.5, 3 ml lar. Amylum 1.5%, 6 ml lar.
NaCl 0.9%, aquadest
c.
Erlenmeyer C diisi 15 ml lar.dapar ph
6.5, 3 ml lar. Amylum 2%, 6 ml lar. NaCl
0.9%
d.
Sediakan 9 tabung reaksi utntuk
Erlenmeyer A,B, dan C. Tandai 0’, 3’, 6’. Isilah masing-masing dengan 10 ml
lar. HCl 0.05 N
e.
Pipet 1 ml dari tiap Erlenmeyer,
masukkan ke dalam tabung reaksi bertanda 0’
f.
Kemudian masing-masing Erlenmeyer,
tambahkan 1 ml lar.enzim, campur dengan cepat dan jalankan stopwatch.
g.
Setiap 3 menit, masukkan 1 ml larutan
dari masing-masing Erlenmeyer berturut-turut ke dalam tabung reaksi 3’ dan 6’.
h.
Setelah semua selesai, tambahkan 1 ml
lar.KI-KIO3 ke dalam tabung reaksi, campur baik-baik dan tunggu
5-10menit.
i.
Tentukan intensitas warna yang timbul.
V.Hasil Percobaan
A
|
B
|
C
|
|
0’
|
Biru
ungu
|
Biru
ungu
|
Biru
ungu
|
3’
|
Kuning
keunguan (+)
|
Kuning
keunguan (++)
|
Kuning
keunguan (+++)
|
6’
|
Kuning
keunguan (+)
|
Kuning
keunguan (++)
|
Kuning
keunguan (+++)
|
VI.Pembahasan
Hasil praktikum menunjukkan bahwa konsentrasi enzim yang
tepat berdasarkan yang diujikan, bahwa pada dasarnya konsentrasi substrat juga
berpengaruh terhadap kecepatan reaksi enzim. Ketika konsentrasi substrat
ditambah / tinggi, maka kecepatan kerja enzim juga bertambah dan begitu pula
sebaliknya. Pengaruh penambahan konsentrasi substrat pada awlanya adalah pada
saat konsentrasi substart rendah, bagian aktif enzim hanya sedikit yang dapat
bereaksi dengan substrat. Bila konsentrasi substrat diperbesar, maka makin
banyak substrat yang dapat berhubungan dengan enzim pada bagian enzim tersebut.
Dengan demikian konsentrasi kompleks enzim substrat semakin besar dan hal ini
menyebabkan makin cepatnya kevepatan reaksi. Tapi pada saat sampai pada titik
konsentrasinya tertentu yaitu ketika bagian aktif enzim telah dipenuhi oleh
substrata tau jenuh dengan substrat maka kecepatannya akan tetap konstan
walaupun konsentrasinya terus ditambah. Hal diatas dibuktikan dengan hasil
praktikum yaitu pada perlakuan I dengan menggunakan larutan dapar ph 6.5 sebanyak 15 ml,
3ml larutan amylum 1% sebagai substrat, 6ml larutan NaCl 0.9%, saliva 1ml yang
telah diencerkan ad 10 ml sebagai enzim,
aquadest dan lar.KI-KIO3 sebanyak 1 ml (lambat). Pada perlakuan II
dengan larutan dapar dan larutan NaCl yang sama, 3 ml larutan amylum 1.5% sebagai
enzim, aquadest dan lar.KI-KIO3 sebanyak 1 ml (sedang). Dan pada perlakuan III dengan larutan dapar dan
larutan NaCl yang sama, 3 ml larutan amylum sebanyak 2%, dan lar.KI-KIO3 sebanyak
1 ml (cepat).
Aktivitas enzim dilakukan secara :
1. Kinetik
: memonitor konsentrasi substrat / produk secara berkala
2. Laju
sesaat ( a fixed-time assay) : jika pengukuran substrat / produk dilakukan
setelah waktu tertentu.
Km
: konsentrasi substrat sewaktu kecepatan awal setara dengan ½ Vmax
Vmax
: kecepatan reaksi yang diekstrapolasikan ke konsentrasi substrat tak
terhingga.
VII.Kesimpulan
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa konsentrasi substrat juga berpengaruh
terhadap
kecepatan reaksi enzim. Ketika konsentrasi substrat ditambah / tinggi, maka kecepatan kerja enzim juga
bertambah dan begitu pula sebaliknya. Namun pada saatnya konsentrasi substart
akan mengalami titik jenuh sehingga walaupun konsentrasinya ditambah hal itu
tidak akan mempengaruhi kecepatan kerja enzim (konstan).
VII.Daftar pustaka
Tim penyusun.2011.petunjuk praktikum biokimia.fakultas
farmasi UKWMS ; Surabaya
Lehninger. 2003.principles of biochemistry.CBS
publishing division ; new york
Tidak ada komentar:
Posting Komentar