Choose?

Jumat, 30 Desember 2011

IODIMETRI


IODIMETRI

I.                      TUJUAN
·         Mengetahui kadar Hydrazine dengan metode titrasi iodimetri

II.                DASAR TEORI
Iodimetri merupakan titrasi redoks yang melibatkan titrasi langsung I2  dengan suatu agen pereduksi. I2 merupakan oksidator yang bersifat moderat, maka jumlah zat yang dapat ditentukan secara iodimetri sangat terbatas. Beberapa contoh zat yang sering ditentukan secara iodimetri adalah H2S, ion sulfite, Sn2+, As3+, atau N2H4. Akan tetapi karena sifatnya yang moderat ini maka titrasi dengan I2 bersifat lebih selektif dibandingkan dengan titrasi yang menggunakan titrant oksidator kuat.
Dalam proses analitik, iodium digunakan sebagai pereaksi oksidasi (iodimetri). Iodium hanya sedikit larut dalam air (0,00134 mol/liter pada suhu 25oC), tetapi agak sukar larut dalam larutan yang mengandung ion iodida. Larutan iodium standar dapat dibuat dengan menimbang langsung iodium murni dan pengenceran dalam botol volumetrik. Iodium, dimurnikan dengan sublimasi dan ditambahkan pada suatu larutan KI pekat, yang ditimbang dengan teliti sebelum dan sesudah penambahan iodium. Akan tetapi biasanya larutan distandarisasikan terhadap suatu standar primer, As2O3 yang paling banyak digunakan. (Underwood,1986).
            Metode titrasi iodometri langsung (kadang-kadang dinamakan iodimetri) mengacu kepada titrasi dengan suatu larutan iod standar. Dalam kebanyakan titrasi lansung dengan iod (iodimetri), digunakan suatu larutan iod dalam kalium iodida, dan karena itu spesi reaktifnya adalah ion tri-iodida, I3-. Warna larutan 0,1 N iodium adalah cukup kuat sehingga iodium dapat bekerja sebagai indikatornya sendiri. Iodium juga memberi warna ungu atau merah lembayung yang kuat kepada pelarut-pelarut sebagai karbon tetraklorida atau kloroform dan kadang-kadang hal ini digunakan untuk mengetahui titik akhir titrasi.

Penentuan Kualitatif Lemak dan Protein



PENENTUAN KUALITATIF LEMAK DAN PROTEIN

I. Tujuan Percobaan : *Mengetahui karakteristik lemak dilihat dari sifat kelarutan
                                    *Mahasiswa mampu mengidentifikasi lemak dan protein
                                *Mahasiswa mampu menentukan secara kualitatif lemak dan protein
  berdasarkan sifat-sifat fisika dan kimia
II. Dasar Teori
            Lemak adalah sekelompok senyawa kimia yang ditemukan baik dalam sel tanaman maupun hewan, merupakan senyawa ester dari asam lemak rantai panjang.
Lipid digolongkan menjadi 2 :
  Mengandung gugus ester, dapat dihidrolisis: misalnya lilin, minyak, lemak, fosfolipid
  Tidak mengandung gugus ester, tidak dapat dihidrolisis: misalnya kolesterol dan steroid lain, terpenoid
Steroid dan vitamin larut air juga digolongkan sebagai lemak karena kemiripan sifat kelarutannya, dikenal sebagai lemak turunan.

Pengaruh Konsentrasi Substrat pada Reaksi Enzimatik


PENGARUH KONSENTRASI SUBSTRAT PADA REAKSI ENZIMATIK

I.Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu memahami beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi enzimatik khususnya pengaruh konsentrasi substrat
Mahasiswa mampu memahami proses terjadinya reaksi enzimatik yang dinyatakan pada persamaan Michaelis  Menten dan Lineweaver-Burk

II.Dasar Teori
Faktor utama yang mempengaruhi laju reaksi suatu enzim murni secara in vitro adalah konsentrasi substrat. Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk reaksi-reaksi kimia di dalam sistem biologi. Reaksi-reaksi seperti hidrolisis dan oksidasi berlangsung sangat cepat di dalam sel-sel hidup pada Ph kira-kira netral dan pada suhu tubuh. Ini dapat terjadi akibat adanya kerja enzim-enzim disintesis di dalam sel, tetapi setelah diekskresi diluar sel masih mempunyai aktivitas. Enzim dipengaruhi pula oleh konsentrasi enzim. Hasil juga dapat menghambat kecepatan reaksi enzim. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi enzim :
Pengaruh Suhu
Karena enzim adalah sutu protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi, maka bagian aktif enzim akan terganggu dan dengan demikian konsentrasi efektif enzim menjadi berkurang dan kecepatan reaksinya akan menurun. Kenaikan suhu sebelum terjadinya proses denaturasi dapat menaikkan kecepatan reaksi. Namun kenaikan suhu pada saat mulai terjadinya denaturasi akan mengurangikecepatan reaksi. Tiap enzim mempunyai suhu optimum yang berbeda-beda.
Pengaruh PH

FARMASI SIAP DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 2015


I.                   LATAR BELAKANG
Tingkat kemiskinan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, menyebabkan masyarakat mulai melupakan pentingnya kesehatan dalam kehidupan mereka. Masyarakat melupakan kesehatan bukanlah disebabkan oleh unsur kesengajaan, melainkan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai hidup secara sehat, serta ketidakmampuan dalam aspek ekonomi untuk mencapai kehidupan yang sehat. Keadaan yang sering dijumpai, masyarakat rentan terserang penyakit, mereka juga tidak memiliki kemampuan untuk mengobati penyakit yang diderita. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, sehingga sikap dan perilaku masyarakat harus bersifat proaktif dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah terjadinya resiko penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berpartisipasi aktif dalam gerakan peningkatan kesehatan masyarakat.
Tidak sedikit orang beranggapan bahwa negara yang maju adalah negara yang memiliki sumber daya yang melimpah, hanya saja setelah perkembangan terjadi anggapan tersebut sedikit keliru dengan anggapan bahwa jika sumberdaya tersebut tidak dikelola maka tidak akan berguna, dengan adanya anggapan baru tersebut membuktikan bahwa sumber daya manusialah yang menjadi faktor penentu kemajuan sebuah negara. Maka dari itu untuk mencapai Millenium Development Goals 2015 (MDGs 2015) perlu diawali dari peningkatan kualitas SDM. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut tidak akan terlepas dari faktor kesehatan individu yang bersangkutan, karena kesehatan merupakan modal dasar bagi seseorang untuk mengkontribusikan segala daya dan upayanya dalam mewujudkan kesejahteraan. Pembangunan kesehatan dan kesejahteraan tidak akan terlepas dari peran strategis pendidikan sebagai investasi dalam membantu menghadapi problematika kondisi kesehatan dan kesejahteraan Indonesia yang semakin kompleks. Untuk itu, pendidikan akan sangat berperan dalam mewujudkan manusia Indonesia yang sehat dan kompetitif dalam membangun kesejahteraan rakyat.