Choose?

Selasa, 04 Oktober 2011

PENENTUAN KARBOHIDRAT SECARA KUALITATIF


PENENTUAN KARBOHIDRAT SECARA KUALITATIF

Tujuan :
ž  Mampu mengidentifikasi jenis senyawa karbohidrat dengan reagen molish, benedict, seliwanoff, uji hidrolisis, uji iodin dan uji pembentukan ozason
ž  Mampu mengetahui penentuan karbohidrat secara kualitatif

Dasar Teori :
ž  Karbohidrat adalah salah satu senyawa organik yang tersususun atas polihidroksi aldehid atau keton ( memiliki gugus karbonil ) beserta derivate-derivat dan polimer-polimernya.
ž  Klasifikasi karbohidrat berdasarkan satuan unit adalah sebagai berikut :
            1. Monosakarida
            2. Oligosakarida
            3. Polisakarida
ž  Monosakarida
            Merupakan karbohidrat yang paling sederhana terdiri dari n minimal 2. Berdasarkan perbedaan letak gugus karbonil, monosakarida terbagi atas aldosa dan ketosa.  
ž  Oligosakarida                                                  
Merupakan gabungan dari beberapa monosakarida.
ž  Polisakarida
            Tersusun lebih dari 10 monosakarida, terbagi menjadi 2 jenis yaitu Homopolisakarida dan Heteropolisakarida 


Data Hasil Pengamatan
Pereaksi
Tabung
Hasil Pengamatan
Keterangan
Molisch
A  (glukosa)
Terbentuk cincin ungu di dasar
+
B (air suling)
Tidak terbentuk cincin / tidak bewarna
_
Benedict
A (glukosa )
Endapan merah bata
+
B (fruktosa)
Endapan merah bata
+
C (sukrosa)
Tetap biru
_
Saliwanoff
A (glukosa)
Tidak berwarna
_
B (fruktosa)
Merah jingga
+
C (air suling)
Tidak berwarna
_
Hidrolisis
A (sukrosa + HCl)
Endapan merah bata
+
B (sukrosa + aquadest)
Tetap biru
_
Iodine
A (amilum)
Warna biru tua
+
B (glukosa)
Kuning
_
Osazon
A (glukosa)
Terbentuknya kristal jarum osazon ( karna penambahan asam )
+
B (sukrosa)
Terbentuk Kristal tapi tidak sebanyak pada percobaan glukosa



Pembahasan
1.         Uji molisch                                                          
ž  untuk membedakan antara senyawa yang mengandung unsur karbohidrat dan bukan karbohidrat.
ž  prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
ž  dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
ž  uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan -naftol dalam pereaksi molish.
 
Molisch-Reaction


2.Uji benedict                                       
ž  untuk membedakan gula pereduksi dan bukan pereduksi.
ž  uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis
ž  uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya endapan. 

Benedict -Reaction
       O                                          O
       ║                                          ║
R—C—H  + Cu2+ 2OH- →  R—C—OH + Cu2O
Gula Pereduksi                                           Endapan Merah Bata


3. Uji seliwanoff
ž  uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton.
ž  pada pereaksi seliwanoff, terjadi perubahan oleh HCl panas menjadi asm levulinat dan hidroksilmetil furfural.
ž  jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasilkan warna merah pada larutannya.
 
Seliwanoff-Reaction


4.Uji Hidrolisis           
     Sukrosa oleh HCL dalam keadaan panas dapat terhidrolisis lalu menghasilkan glukosa dan fruktosa. Hal ini menyebabkan uji benedict  sebelum hidrolisis memberikan hasil negatif menjadi positif.

5. Uji iodine   
ž  untuk melihat pembentukan polisakarida.
ž  penambahan iodium pada suatu polisakarida akan menyebabkan terbentuknya kompleks absorbsi berwarna spesifik. Amilum/ pati akan menghasilkan warna biru
ž  dari hasil percobaan, tabung A (biru kehitaman) terjadi pembentukan rantai poliiodida antara amilum + iodine, dapat diambil kesimpulan bahwa amilum merupakan polisakarida.
6.Uji pembentukan ozazon       
ž  untuk membedakan gula tertutup dan gula terbuka.
ž  Pada uji ini yang mendasarinya adalah pemanasan karbohidrat yang memiliki gugus aldehid  atau keton, bersama fenilhidrazin berlebihan akan membentuk ozazon. Ozazon yang terbentuk mempunyai bentuk Kristal dan titik lebur yang spesifik.
ž  Sukrosa tidak membentuk ozazon karena gugus aldehid dan keton yang terikat pada monomernya tidak bebas.
ž  Berikut reaksinya :

                 H    H  OH  H    H
                 │    │    │   │    │
CH2OH—C—C—C—C—C=O+H2NNHC6H5     (D-glukosa + fenilhidrazin)
                 │    │    │   │   
                OH OH  H  OH
                            ↓

                 H    H  OH  H    H
                 │    │    │   │    │
CH2OH—C—C—C—C—C=O+NNHC6H5 + H(D-glukosafenilhidrazon)
                 │    │    │   │   
                OH OH  H  OH
                        │
                        │2 C6H5 NHNH2
                         ↓
 
                 H    H  OH         H
                 │    │    │          │
CH2OH—C—C—C—C—C=O+NNHC6H(D-glokosazon / Ozsazon kuning)
                 │    │    │    ║  
                OH OH  H   NNH C6H5
Kesimpulan
ž  Glukosa merupakan karbohidrat
ž  Glukosa dan fruktosa adalah jenis gula pereduksi sedangkan sukrosa adalah gula tak mereduksi.
ž  Glukosa adalah jenis gula aldosa karena memiliki gugus aldehid sedangkan fruktosa merupakan gula ketosa karena memiliki gugus keton.
ž  Amilum merupakan polisakarida.
ž  Glukosa adalah gula terbuka karena memiliki gugus aldehid dan dapat menghasilkan kristal dan titik lebur yang spesifik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar